DONATION 

PESTA KURBAN ANAK KAMPUNG

Ketika masih kecil dan tinggal bersama Bude di kampung, saya bertetangga dengan orang berpunya yang cukup dermawan. Saya ingat betul, setiap Idul Adha, dia berkurban beberapa ekor kambing. Salah satu kambing, sehabis bipotong dan dikuliti, digantung terbalik di pohon jeruk, di halaman belakang rumahnya. Lalu dia memanggil anak-anak kampung, termasuk saya, untuk manimati daging kambing segar itu.   Anak-anak dibiarkan memilih dan mengiris sendiri daging bagian mana yang mereka sukai. Disediakan beberapa potong pisau, segepok tusuk sate, beberapa mengkuk sambal kecap, dan dua pemanggang sate. Maka berebutlah anak-anak, termasuk saya,…

Read More

Wanita Tercantik

  Cerpen Supadilah Iskandar ———————————————————————————–   Suatu hari di musim hujan, persisnya pada minggu-minggu pertama bulan Februari, saya pernah berpapasan dengan seorang perempuan tercantik yang selama ini saya idam-idamkan. Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa ini adalah penilaian saya pribadi, karena setiap orang punya seleranya sendiri-sendiri. Mungkin juga ada orang berpendapat bahwa kecantikannya biasa-biasa saja, tidak begitu spesial. Potongan rambutnya biasa saja, seakan dibiarkan tergerai dan disisir sekadarnya. Usianya juga sudah agak lanjut, mungkin di atas 30-an. Karena itu, sepantasnya dia dipanggil ‘Ibu’, paling tidak ‘Mbak’, jadi sudah kurang pas jika…

Read More

PUISI DAN DEMOKRASI

Oleh Ahmadun Yosi Herfanda, penyair dan pelayan sastra. —————————————————————————————–  Ada hubungan yang cukup signifikan antara puisi dan demokrasi. Puisi adalah mata kanan demokrasi. Ia menjadi penyeimbang ketika demokrasi  berkembang kurang sehat dan praktek politik menunjukkan kecenderungan yang menyimpang. Kiranya tidak sedang bergurau ketika John F. Kennedy, seperti dikutip Quotes.pub, mengatakan, “Ketika kekuasaan mengantar manusia pada kesombongan, puisi mengingatkannya akan keterbatasannya. Ketika kekuasaan mempersempit area pemikiran manusia, puisi mengingatkannya akan kekayaan dan keragaman eksistensi. Ketika kekuasaan korup, puisi akan membersihkannya.” Dalam pandangan mendiang presiden AS itu puisi memiliki kekuatan untuk mengingatkan…

Read More
ARTIKEL 

BENANG MERAH NILAI ISLAMI DALAM SASTRA INDONESIA

Oleh Ahmadun Yosi Herfanda, pengajar dan pelayan sastra ——————————————————————————————   Jika kita cermati dengan seksama akan kita temukan bahwa sastra Indonesia berakar pada sastra daerah. Kita akan menemukan ada benang merah nilai-nilai Islami yang jelas di dalamnya. Nilai-nilai Islami itu ada dalam sastra daerah Melayu (Riau), Jawa, Sunda, Bugis, dan daerah-daerah yang mendapat pengaruh nilai-nilai Islam dalam perkembangan kebudayaannya. Benang merah itu terlihat sejak sastra Melayu klasik masa kesultanan Aceh, dan sastra Jawa zaman kesultanan Demak, sampai pada masa sastra Indonesia kontemporer seperti terlihat pada karya-karya Sutardji Calzoum Bachri, Abdul…

Read More