TISI Gelar Panggur Penyair Perempuan
JAKARTA (Litera) – Para penyair perempuan ditantang untuk merespon apakah emansipasi dan pendidikan perempuan di Indonesia pada saat ini sudah benar-benar terwujud.
“Taman Inspirasi Sastra Indonesia atau TISI menantang semua penyair perempuan untuk segera mempertanyakan dan merespon dua masalah di atas tadi. Khususnya melalui pembacaan karya puisi ditampilkan oleh TISI melalui sebuah pentas seni dalam rangka memperingati Hari Kartini,” ujar Octavianus Masheka, Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Acara Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih –diselenggarakan oleh TISI– berlangsung pada Jumat 18 April 2025 mulai pukul 15.30 WIB di pelataran Museum Fatahillah No:1, Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Kota, Jakarta Barat.
“Para penyair perempuan sebanyak 19 orang menulis satu atau dua karya puisi yang bertemakan seputar masalah emansipasi dan.pendidikan perempuan.di.Indonesia, lalu membacakannya di atas panggung pentas seni,” kata Bung Octa yang juga dikenal sebagai seorang penyair dan penyelenggara berbagai event sastra tingkat nasional ini.
Acara Pentas Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih ini telah direspon dan didukung sepenuhnya oleh Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Joko Mulyono, serta disupport oleh Kepala Unit Pelaksana Museum Fatahillah, Kota Tua, Esti Utami.
Para penyair perempuan Indonesia tampil di atas Panggung Perjuangan Penyair Perempuan Merah Putih untuk baca puisi dalam rangka Hari Kartini 2025. Mereka, antara lain, Devie Matahari, Dyah Kencono Puspito Dewi, Emi Suy, Erna Winarsih Wiyono, Ewith Bahar, Fanny Jonathan Poyk, Fatin Hamama, Halimah Munawir, Mita Katayo, Nia Samsihono, Nunung Noor El Niel, Rinidiyanti Ayabhi, Nurhayati, Rissa Churria, Shantined, Swary Utami Dewi, Rias A Saharjo, Bei Beliana, Rini Intama, Helvy Tiana Rosa, dan Amelia Fitriani sebagai MC.
“Ada acara sore berhadiah yaitu uang tunai dan hadiah buku buat pengunjung yang bisa menjawab pertanyaan dari panitia,” pungkasnya. @ Red. Kontributor: Lasman Simanjuntak.