CERPEN 

BENGKONG TERAKHIR

Cerpen Zaenal Radar T. ____________________________________________________________________   Wak Jeple barangkali bengkong atawa tukang sunat tradisional terakhir di kampung kami. Sebab tidak ada anak atau cucu yang bisa melanjutkan karirnya sebagai bengkong. Dengar-dengar Wak Jeple masih tampak gagah walau usianya sudah lebih dari delapan puluh tahun.

Read More
PUISI 

Hari-hari Berjalan tanpa Hari

Sajak-sajak Irwan Sofwan ____________________________________________________________________     HARI-HARI BERJALAN TANPA HARI   hari-hari berjalan tanpa hari segala menjadi api dalam diri keheningan mendesak sekali lagi suaramu tumbuh bagai bunga apakah akan kau biarkan diri terbakar kesakitan tanpa nama di jalan tak berujung hari-hari berjalan tanpa hari dalam diam mataku kosong menerka angin

Read More
PERISTIWA 

EPISENTRUM SASTRA ADA DI TIM

JAKARTA (Litera) — Perkembangan dan berbagai aktivitas sastra mendatang, terutama dalam menyambut tahun 2024, dapat ditularkan kepada generasi milenial. “Berdayakan sastra kepada generasi muda. Tidak hanya di tingkat mahasiswa, tetapi juga siswa dan siswi SD, SMP, dan SMA,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta  H. Firmansyah M.Pd

Read More
PERISTIWA 

Nuyang: Pendoa yang Lupa Nama Tuhannya

  JAKARTA (litera) — Ketika memilih ruang puisi, Nuyang Jaimee sepenuhnya sadar bahwa ia telah masuk ke dalam ruang yang begitu sunyi. “Puisi yang telah saya pilih, yang telah anda pilih, yang telah teman-teman semua pilih, yang telah kita semua pilih, adalah sebuah keniscayaan dari hati paling sepi, langkah paling sunyi dan kata tanpa suara paling hakiki,” katanya.

Read More
PERISTIWA 

Sutardji: Puisi adalah Kesaksian

  JAKARTA (litera) – “Puisi adalah kesaksian manusia lewat kata-kata,” ujar presiden penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri (SCB) pada acara diskusi sastra dan bedah buku antologi puisi tunggal Impromtu Terzina karya Ewith Bahar di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB.Jassin, Lantai 4, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis sore (30/12).

Read More
CERPEN 

Ibu Bermimpi, Bapak Terbang

Cerpen Mahwi Air Tawar ____________________________________________________________________ Pada hitungan hari keseribu sejak bapak meninggal, ibu bermimpi, bapakku bangkit dari kubur dan terbang ke arah tenggara. Sanak kerabat dan tetangga yang ketika itu sedang berdoa bersama terkesima. Mereka tak melihat secara kasat mata apa yang ibu lihat dalam mimpinya, tapi merasakan hembusan angin yang tiba-tiba. Di antara mereka yang segera menggeser posisi duduknya, lebih dekat dan lekat dengan paha orang di sebelahnya. 

Read More
PUISI 

SAVE PALESTINA

GEMERETAK KEPALKU BERDIRI DI SAMPINGMU _____________________________________________________ Sekali kuingat engkau, Palestina. Gemeretak kepalku berdiri di sampingmu. Lagu surgawi engkau dendangkan. Percuma bersambut salak senapan. Bom pun meledak menggenapkan catatan. Siapakah berkhianat di belakangmu. Melangkah lindap menusuk dadamu. Seribu mimpi pun runtuh ke bumi. Seribu hati membatu dalam sangsi.

Read More