Secangkir Kopi Buatan Ibu

Puisi-puisi MH Dzulkarnain

________________________________________________________________

 

 

 

 

AKU, KAU, DAN HUJAN DI BULAN JUNI
: Sherly

Apa kabar, Sher
Tadi pagi aku dapat selembar risalah dari Tuhan
Setelah aku baca,
Ternyata aku, kau, dan hujan adalah saudara
Kita sama-sama dilahirkan dari rahim bulan juni
Dibesarkan oleh ombak peradaban negeri
Merasakan nikmat Tuhan lewat senyum ibu sejak dini
Menyeruput pahit pekat hidup dari secangkir kopi

Pada rahim bulan juni ini
Mari kita berdo’a mengepalkan tangan kanan-kiri
Semoga hari demi hari bukan sekedar mimpi sunyi
Dan setidaknya,
Di hari esok kita bisa merealitakan mimpi kemarin hari

Bersama hujan di rahim bulan juni ini
Kau dan aku adalah puisi
Mengalir dari sawah ke sungai mencari jati diri
Dari muara ke palung samudra mencari titik tepi

Annuqayah Mata Pena, 2021

 

Mata Air dan Air Mata Tanah Air Kami

Mata air tanah air kami
Mengalir dari sungai ke pinggir sawah
Dari muara ke palung samudra
Kita dapat melihat
Padi-padi merunduk menguning
Pada petani yang sedang duduk mengusap kening
Kita juga dapat melihat
Ikan-ikan lokan berlomba-lomba mendo’akan
Para nelayan yang sibuk memeluk angin dan angan

Sedangkan,
Air mata tanah air kami
Tersia-sia tumpah di pundak peradaban buana
Membasahi sajadah yang luas terbentang di dada
Menjelma hujan obituari di sudut koran atau di pojok majalah
Tangisan anak-anak, suara demontrasi pelajar menggema
Hingga celoteh-celoteh terngengeh para kaum lansia
Menampar wajahnya sendiri hingga mereka tak menyadari
Bahwa saudara sedarah sendirinya yang mengotori bumi ini

Aku seorang kawi hanya bisa meratapi alam buana ini
Ketika sunyi dan sepi bersetubuh di ranjang mimpi

Annuqayah Mata Pena, 2021

 

Di Ruang Ini

Di ruang ini
Raung riang kami
Adalah mimpi esok hari
Adalah langkah yang diucapi
Adalah teka-teki yang telah kami pecahi

Bukan omong kosong kaos kaki
Bukan cerita humor si Kancil dan Pak Tani
Bukan sekedar celotehan anak jalanan
Apalagi gerutuh rakyat gelandangan

Di ruang ini
Duka, tawa, lugu, gila, nyanyi suka-suka, galau tiada tara, bucin (budak makan cinta), caci-maki, saling membuka, saling menutupi
Semua kami larutkan dengan sekedar menebar senyumam dan menyulam angan

Annuqayah Mata Pena, 2021

 

Secangkir Kopi Buatan Ibu

Secangkir kopi buatan ibu
memelukku di ranjang waktu
menghangatkan sekujur tubuh kaku
dari dinginnya embun masa lalu
yang menyerbu kepala batuku

Secangkir kopi buatan ibu
tak pernah ku tinggalkan sendirian ‎
di pundak malam
karena bulan dan bintang ‎
terus menggodaku ‎
untuk tetap membingkai senyummu yang aduh
tanpa jedah, tanpa titik, tanpa koma ‎
atau tanpa titik koma

Secangkir kopi buatan ibu
selalu ada jika hujan tiba
bersama do’a-do’a yang mengembara
mencari kekuasaan Sang Esa
serta membawa buah tangan ‎
berupa sebungkus kenagan

Secangkir kopi buatan ibu
telah membuatku tertawa ragu ‎
karena ia baru memberi tau ‎
bahwa aku dan kamu
adalah bagian dari secangkir kopi buatan ibu itu

Majelis Sastra Mata Pena, 2021

 

Mengenalnya

Aku mengenalnya dari pagi yang masih tidur
Dan mengenangnya saat senja pergi kabur
Hujanpun masih tetap memelihara sikap dinginnya
Walau kadang selimut hangat telah menjadi jamanika
Dan malam adalah kawan sesungguhnya
Untuk mereka yang tak mau bersua saat pesta
Dan galau adalah surau bagi para penganut agama asmaraloka
Beribadah memuja-muji hasil jepret yang tak seberapa

Semoga saja Engkau
Menyemogakan aku dengan dia

Annuqayah Mata Pena, 2021

 

MH Dzulkarnain, nama pena dari Noer Moch Yoga Z. Pemuda kelahiran Sumenep, 16-06-2003. Alamat rumah Desa Gunung kembar Kec. Manding Kab. Sumenep, Santri PP. Annuqayah Daerah Lubangsa , Siswa kelas akhir MA 1 Annuqayah, Aktif di Organisasi Daerah ‘IKSAPUTRA’ (Ikatan Santri Pantai Utara), dan salah satu Masyarakat ‘Majelis Sastra Mata Pena’. Buku Antologi bersamanya: Menjadi Sajak dan Jarak (Tazik zona barokah, 2020); Ajher (Keraton, 2020); Antologi DNP 11 Khatulistiwa (KKK, 2021). Dan beberapa karya lainnya pernah dimuat di Koran Jawa Pos Radar Madura (JPRM); Majalah Sidogiri (Sya’ban1442). dan beberapa puisi juga bisa di lihat di media Online : NU Online Sumenep; Takanta.id; ddl.
Bisa dihubungi lewat E-mail: mh.dzulkarnain2003@gmail.com, Instgram: @yoga_dzlkrnn. Nohp/WA: 081911213026

Related posts

Leave a Comment

ten + ten =