Agenda 

Maumerelogia II: Apresiasi Sastra dan Pentas Teater

“Kesenian selalu bernilai sejati karena mampu memberikan pengalaman cinta persaudaraan kepada umat manusia.” (Leo Tolstoy)

Ada titik cerah pada cakrawala sastra dan teater Nusa Tenggara Timur. Setelah sukses digelar pada tahun 2016 yang lalu, even apresiasi sastra dan pentas teater bertajuk Maumerelogia kembali diadakan lagi oleh komunitas KAHE (Sastra Nian Tana) bekerjasama dengan beberapa komunitas/pihak, terutama Koalisi Seni Indonesia (KSI) dan Peace Woman Across the Globe (PWAG). Komunitas lain yang juga ikut terlibat yakni Coloteme Art Movement-Kupang, Perempuan Biasa-Kupang, Teater Tanya Ritapiret, Aletheia Ledalero, dan berbagai komunitas/pihak lainnya. Spirit dan tujuan utama di balik even yang berlangsung pada tanggal 01 sampai 02 Mei 2017 ini adalah mendenyutkan jantung apresiasi dan memantik kreasi seni sastra, terutama seni pertunjukan (teater) di Maumere khususnya dan Nusa Tenggara Timur (NTT) secara umum.

Keunikan Maumerelogia II yang kali ini terpusat di gedung Sikka Convention Centre, barangkali terletak pada keterlibatan peserta selain komunitas-komunitas teater dan sastra, yaitu sekolah-sekolah di sekitar Maumere. Maksud utamanya agar sekolah-sekolah di Maumere, dan NTT umumnya terus berkembang sebagai ruang subur pembenihan pengetahuan dan kreativitas di bidang kesenian. Inilah salah satu sumbangsih KAHE bagi pengembangan kreativitas siswa-siswi berbasis pendidikan karakter. Sebab, sebagaimana ditandaskan Aristoteles, seni teater dan sastra pada dasarnya merupakan sebuah medium katarsis yang sangat efektif. Artinya, mampu membersihkan kembali jiwa manusia yang mengalami keindahan. Karya seni adalah kekayaan yang amat berharga dalam hidup karena memiliki nilai dan merangsang pengalaman estetis setiap peresepsi atau penikmatnya. Dengan demikian, nuansa dan warna dasar keseluruhan pergelaran Maumerelogia II adalah seni dari oleh dan untuk pendidikan.

Sejak awal kegiatan produksi Maumerelogia II berorientasi pada pendidikan maka kemasan even tahun ini cukup padat dan dilangsungkan selama dua hari. Pertama, Senin, 01 Mei 2017 bertempat di Aula Universitas Nusa Nipa-Maumere, sebagai pembukaan even dilangsungkan kegiatan diskusi bertema “Perempuan dan Seni (Ketika Seni Bergerak di Tengah Masyarakat”. Bertindak selaku moderator, Olind Montiero-PWAG berlangsung pkl. 09.30–13.00 Wita. Tampil sebagai pemateri “Mas” Aquino (KSI) dan tokoh-tokoh perempuan pemerhati kesenian seperti, Linda Tagie-Pegiat Sastra dan Teater, Alfonsa Horeng-Pegiat Tenun di Lepo Lerun, dan Susilowati Koopman- Aktivis Bank Sampah Flores.

Agenda kegiatan per- 01 Mei berikutnya adalah panggung teater dan monolog. Pentasan yang dibuka secara resmi oleh wakil bupati kabupaten Sikka ini berlangsung mulai pukul 18.00. Beberapa penampil/artist utama yang hadir adalah Teater NARA-Flores Timur, monolog dari Aletheia Ledalero, monolog oleh Linda Tagie-Perempuan Biasa Kupang dan Teater Maribus-Seminari Menengah Bunda Segala Bangsa Maumere. Selain pementasan teater dan monolog, ada juga Live-Acoustic dari Calipso Band dan Anak Cabang. Rangkaian kegiatan Maumerelogia II hari yang pertama pun berakhir dengan diskusi sastra dan teater pascah-pementasan. Bincang-bincang ini cukup alot. Setiap peserta bebas memberi kritik, saran dan usulan terhadap masing-masing konten acara yang sudah perfom. Hadir dalam sesi ini, Mas Ragil Sukriwul, Sil Hurit, dan beberapa pengamat serta pegiat seni lainnya.

Kedua, Selasa, 02 Mei 2017, mulai pukul 08.30 hingga pukul 12.00 Wita, dilangsungkan Workshop Teater bertemakan “Panggung dan Ketubuhan” dengan pemateri Naomi Srikandi (KSI). Dalam sesi ini, putri dari Mendiang W.S. Rendra itu memberikan materi dan latihan olah tubuh. Sekitar dua puluhan peserta diarahkan untuk mendalami latihan gerak dan ekspresi. Ada yang menggeliat-liat. Lompat ke sana ke mari, menari-ria, berguling di lantai hingga masing-masing ada yang menangis, tertawa, berteriak, marah dan bermacm ekspresi lain. Sungguh menarik. Mereka semua tampak terhipnotis Sehingga kurang-lebih ke-dua-puluhan peserta workshop amat bergairah dan dibuat terpesona.

Sekitar pukul 18.00 Wita gedung SCC kembali ramai didatangi berbagai kalangan lintas usia dan status. Di luar ruangan tampak ada beberapa stan, mulai dari penjualan buku-buku hasil karya penulis muda dari berbagai komunitas yang hadir, hingga stan penjualan baju Maumerelogia II ala kreasi Mr. Ink. Juga tampak teman-teman dari Mofers Photography dan komunitas fotografi semaumere lain, hadir untuk hunting foto serta turut meramai-riakan malam pementasan. Dalam rundown acara panitia, malam pementasan kedua berisi sederet pentasan teater, monolog, dan Live Accoustic. Teater Tanya Ritapiret tampil membuka acara dengan monolog berjudul “Philosophia Di Atas Ranjang” (Artis: Ansel Langowuyo, Sutradara/Naskah: Ino Koten dan Erich L.). Monolog penuh nuansa filsafat ini berhasil mencuri perhatian segenap penikmat sastra dan teater yang hadir, sebuah awal yang menarik. Tampil berikutnya, SMAN 02 Maumere dengan teater berjudul “ABG: Aksi Bela Guru” (Sutradara: Papa Jabook, Naskah: Dede Aton). Sementara itu, Komunitas KAHE membawakan monolog “Ine Pare” (Artis: Merlin, Sutradara/Naskah: Fra Maget). Ada pula kolaborasi unik dari OMK Thomas Morus dan Anak Cabang Band membawakan musikalisasi puisi . Pementasan ditutup dengan teater “Jong Dobo” (Sutradara/Naskah: Ino Koten dan Rolly Davinci) yang dipersembahkan oleh Teater Refrein-SMAK Jhon Paul II Maumere. Jalannya pementasan juga diselingi oleh iringan Anak Cabang Band dan Calipso Band. Kembali seperti malam sebelumnya, usai pementasan diadakan diskusi bersama. Berakhirnya malam kedua apresiasi seni sastra dan teater tersebut sekaligus menjadi penutup seluruh rangkaian pagelaran even Maumerelogia II 2017.

Terselenggaranya kegiatan ini tak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Maka, komunitas KAHE menyampaikan terima kasih berlimpah kepada KSI, PWAG, Coloteme Art Movement, Universitas Nusa Nipa, Jabook Music Studio, Choin Entertainment, Sonya FM Radio, MR. INK (Micky Mounster Tattoo), Penerbit Carol Maumere dan berbagai pihak lainnya. Setelah kegiatan ini, dalam target jangka panjang, Komunitas KAHE tentunya akan selalu terbuka terhadap setiap tawaran, demi memajukan tumbuh-kembang seni pertunjukan seni dan sastra di langit-bumi Sikka tercinta ini. Mengalirnya apresiasi dan dukungan positif dari berbagai kalangan bagi penyelenggaran kegiatan ini membuat KAHE ingin secara konsisten menjadikan Maumerelogia sebagai even tahunan. Sampai jumpa pada gelaran Maumerelogia berikutnya, salam sastra dan teater. Epang gawan. Amapu Benjer!

(oleh: Marto Rian Lesit, pegiat seni di Komunitas KAHE dan Teater Tanya Ritapiret)

Related posts

Leave a Comment

nine + 11 =