SOSOK 

Si Penyair Bis Kota

Laki-laki kurus berkacamata dan berambut gondrong yang masih produktif menulis puisi dan turut mewarnai panggung-panggung kesenian dan kebudayaan nasional ini bernama Jimmy S Johansyah. Ia lahir di Jakarta, 23 Maret 1968 yang besar di Pontianak, Kalimantan Barat.

Selain menulis puisi dan cerita pendek, ia pun mengaku menggemari seni teater dan seni lukis. Pada awal tahun 1989, ia mulai hijrah ke ibukota.

Tak jarang ia harus rela naik-turun bis kota untuk bisa menyapa langsung masyarakat luas dengan puisi-puisi karyanya.

sungai itu selalu menyapa daun dan tanah / lalu melahirkan puisi yang berpisau-pisau / membabat tepi sungai / lalu membayangkan dirinya melebar jadi samudera /

Kutipan puisinya yang berjudul “Suatu Malam Di Tepi Ciliwung” yang ia bacakan di panggung Gelar Budaya Kota Depok malam ini (14/5/2016).

Kegemarannya berkesenian terus berkembang sehingga ia mendapatkan kesempatan untuk menulis skenario film cerita televisi tahun 1996. Puisi-puisinya pun tergabung dalam antologi puisi bersama: Trotoar, Bisikan Kata Teriakan Kota, dan lainnya.

“Di mana bumi dipijak, di situlah kampung halaman,” katanya.

Sejumlah naskah yang ia tulis telah ditayangkan di layar kaca.

“Bukan semata-mata uang, tapi ini lebih soal konsep dan prinsip,” tambahnya mengenai aktivitasnya membaca puisi di bis kota.

IMAN SEMBADA

Related posts

Leave a Comment

thirteen − seven =