puisi 

Puisi Encep Abdullah

Encep Abdullah, berkomunitas di Kubah Budaya. Karyanya dalam bentuk cerpen dan artikel kebahasaan pernah dimuat di media lokal dan nasional. Buku puisinya yang sudah terbit Tuhan dalam Tahun (2014). Berprofesi sebagai guru di Sekolah Menengah di Serang, Banten. Mendapat penghargaan sastra oleh Dewan Kesenian Banten (DKB) pada tahun 2017 dalam kategori anak muda penggerak sastra.

 

Rahasia

 

di sebuah kereta

seorang gadis remaja bercakap dengan seorang bapak

yang juga sama-sama menuju surabaya

 

seorang gadis ingin bertemu pacarnya

dan seorang bapak pulang ingin bertemu anak lelaki

dan istrinya

 

gadis itu kabur tanpa sepengetahuan ibunya

seorang bapak itu pulang karena lelah atas perselingkuhannya

dengan seorang perempuan pengantar makanan di kantornya

 

gadis dan seorang bapak itu saling bercerita tentang kebusukan

alat kelamin mereka yang sudah bersarang bukan pada tempatnya

 

“kita sama-sama busuk,” ujar mereka

 

kereta berhenti

keduanya sudah sampai tujuan

 

gadis itu mencari pacarnya

dan seorang bapak tadi mendapat telepon dari anak lelakinya

 

anaknya mau memperkenalkan pacar barunya

yang baru saja singgah di surabaya.

 

 

Lubang Hitam

 

aku menemukan lubang hitam pada sehelai kertas

kumasukkan tanganku dan tembus

 

kutempelkan kertas itu pada pintu lemari pendingin yang terkunci

alamak, aku bisa mengambil sebotol minuman yang ada di dalamnya

 

otakku tak waras

aku masuk ruang kantor bosku yang berisi kotak milyaran rupiah

 

tak pikir panjang—karena tak ada orang

aku masukkan tanganku ke lubang hitam kertas yang kupegang itu

uang dapat kuraih dari dalam kotak

 

hatiku semakin bergetar—tak puas

aku tempel saja kertas itu pada pintu kotak uang

dan aku masuk ke dalamnya

 

lem kertas lubang hitam itu lepas

aku terperangkap di dalam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related posts

Leave a Comment

3 × three =