Calon Mayat

Cerpen: Zainul Muttaqin ____________________________________________________________________ Sudah hampir satu minggu Mak Murken jatuh sakit, lemas tiba tiba tubuhnya. Dia terbaring di atas ranjang, tak lagi banyak berkata. Sesekali saja ia bicara, pelan suaranya terdengar meminta sesuatu pada Wati, anak perempuannya itu. Semakin hari, wajah Mak Murken kian redup, pucat terlihat oleh Wati. Kecemasan tambah membelukar dalam dada Wati, takut ia bila ibunya meninggal.

Read More