Nuyang: Pendoa yang Lupa Nama Tuhannya

  JAKARTA (litera) — Ketika memilih ruang puisi, Nuyang Jaimee sepenuhnya sadar bahwa ia telah masuk ke dalam ruang yang begitu sunyi. “Puisi yang telah saya pilih, yang telah anda pilih, yang telah teman-teman semua pilih, yang telah kita semua pilih, adalah sebuah keniscayaan dari hati paling sepi, langkah paling sunyi dan kata tanpa suara paling hakiki,” katanya.

Read More