Jalan Pulang

Cerpen: Firman Fadilah __________________________________________________________________   Bulan bulat sempurna pada malam kepulanganku. Sinarnya yang terang sedikit melegakan kerisauan, cemas bercampur amarah di dadaku. Aku yang sering ngotot kepada adik iparku untuk selalu memberi kabar jika terjadi sesuatu kepada istriku, Tania, di tengah kehamilannya yang sudah memasuki bulan terakhir, tak begitu diindahkannya. Dianggapnya kecemasanku ini adalah main-main. “Ah, tenang saja. Tidak usah berlebihan. Ada aku dan Ibu yang menjaga istrimu. Meski cerewet dan suka bikin kesel, dia tetap Kakaku.” Kuingat kata-kata terakhirnya itu dengan mencebik kesal.

Read More
CERPEN 

Cinta sang Penyair dan Bunga Desa

Cerpen: Wahyu Arshaka __________________________________________________________________ Keadaan desa Sinar Jaya kini sudah tak lagi dibilang udik. Tidak ada lagi rumah yang berdinding bilik, semuanya sudah menggunakan bata dengan atap genteng. Kisah rumah berdinding bilik, beratap jerami, dan beralaskan tanah itu hanya tinggal sejarah, yang tersimpan rapi dalam kenangan warga desa, yang kini bisa berbangga, dapat menikmati kemajuan zaman. Dua mini market yang selalu berdekatan, seperti sepasang kekasih yang sulit dipisahkan, hadir juga di prapatan desa, berdiri berhadap-hadapan hanya dipisahkan jalan yang beraspal mulus.

Read More
CERPEN 

Kabar Kematian Seorang Pujangga

Cerpen Hafis Azhari ______________________________________________________________________   Saya sedang membaca buku ketika siaran televisi menayangkan kematian sastrawan yang saya kagumi begitu lama. Seketika saya mengamit ponsel dari atas meja, ingin menelepon seseorang. Tapi, siapa yang harus saya hubungi? Kalau saya menghubungi Fatia, mantan kekasih saya, yang juga sangat mengagumi sastrawan tersebut, lalu apa yang mesti saya katakan? Lagipula, apakah saya masih punya nomor ponsel Fatia?

Read More
CERPEN 

Jarum Suntik

Cerpen Ahmad Dzikron Haikal _________________________________________________________________   Salah satu penyebab aku tak mau berurusan dengan rumah sakit adalah jarum suntik. Aku berani bertaruh bahwa bayangan rasa nyeri yang ditimbulkan oleh ujung jarum yang menembus kulit dan pori-pori merupakan alasan seseorang takut dengannya. Begitupun denganku. Sebagai lelaki, aku sering dianggap pengecut karena menghindar dari sesuatu yang sebagian lelaki sering menganggapnya perkara sepele, namun mampu membawa dampak buruk pada kondisi mentalku. Dan Trypanophobia adalah jawabanku untuk mereka.

Read More

OMBAK BERDANSA DI LIQUISA

Cerpen Ahmadun Yosi Herfanda ———————————————————————————– Ombak berdansa Liquisa. Deburnya menari dalam gemuruh hujan yang mengguyur pepohonan di sepanjang pesisir. Dan, dalam cuaca dingin malam Minggu berkabut, di dalam sebuah gedung sederhana di tepi pantai, orang-orang berdansa dalam hentakan musik disko. “Ayo! Kalau tidak berdansa kau belum ke Liquisa,” seorang lelaki berkata sambil menarik tangan perempuan yang duduk di depan bar. Perempuan itu bergeming di tempat duduknya. Ia menggeleng di keremangan. Lelaki itu melotot. Matanya menyala dalam remang cahaya lampu. Rambutnya yang berombak seperti berdirian tiba-tiba. Perempuan yang dipanggil Armila itu…

Read More

SESEORANG DAN LANGKAH MISTERIUS ITU

Cerpen Lintang Alit Wetan ———————————————————————————-     Terdengar suara amat keras di suatu malam. Bum! Buk! Berkali-kali. Tanah bergetar hebat, hingga getarannya terasa sekali di sebuah rumah paling mewah dengan desain arsitektur loji minimalis, yang terletak di kampungku Dalang Jamid. Tidak ada desir angin bertiup, ketika mendadak seperti suara orang melangkah kedengaran lagi. Kali ini lebih keras. Jelas. Ya, mirip langkah kaki orang memakai sepatu bot. “Gedebak…Gedebug…Gedebug…Gedebug!” berulang-ulang. Seperti jejakan kaki raksasa yang melangkah berirama.

Read More

Jidat Sang Ustad

    Cerpen Indah Noviariesta —————————————————————————————– Siapa yang tak kenal Ustad Badru Munawar yang disebut-sebut sebagai “Ustad Jenong”. Dialah seorang ustad dan penceramah yang jidatnya menonjol ke depan sekitar tiga hingga lima sentimeter. Di desa Karang Asem, tiapkali menyampaikan ceramah agama, ia begitu digemari para jamaahnya. Ketika ia mendapat giliran ceramah di malam Selasa, tak urung ratusan jamaah dari para ibu, bapak hingga anak-anak dan remaja, berkumpul dengan penuh antusias mendengarkan petuah-petuah beliau.

Read More
CERPEN 

N G A B E N

  Cerpen Joko Rabsodi ——————————————————————————————-   Koran-koran menulis tentang kematian Bibiku. Banyak tokoh berkomentar bahwa bangsa ini telah kehilangan salah satu anaknya yang terbaik. Seorang pejuang kemanusiaan telah pergi! Bangsa ini berduka. Televisi pun tak kalah haru birunya, mulai berlomba menayangkan kisah sang anak bangsa. Bahkan pemerintah mengumumkan pengibaran bendera setengah tiang. Penghormatan diberikan karena anak bangsa ini telah mengharumkan nama bangsa. Tercatat, di masa bangsa disorot sebagai bangsa yang kurang menghargai hak asasi manusia, telah tampil seorang perempuan yang setiap kata dan tindakannya menggetarkan hati. Membuat bangsa ini sanggup…

Read More

Wanita Tercantik

  Cerpen Supadilah Iskandar ———————————————————————————–   Suatu hari di musim hujan, persisnya pada minggu-minggu pertama bulan Februari, saya pernah berpapasan dengan seorang perempuan tercantik yang selama ini saya idam-idamkan. Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa ini adalah penilaian saya pribadi, karena setiap orang punya seleranya sendiri-sendiri. Mungkin juga ada orang berpendapat bahwa kecantikannya biasa-biasa saja, tidak begitu spesial. Potongan rambutnya biasa saja, seakan dibiarkan tergerai dan disisir sekadarnya. Usianya juga sudah agak lanjut, mungkin di atas 30-an. Karena itu, sepantasnya dia dipanggil ‘Ibu’, paling tidak ‘Mbak’, jadi sudah kurang pas jika…

Read More
CERPEN 

Kenangan Bersama Haris

Irawaty Nusa, penulis cerpen dan kritik sastra yang disiarkan di berbagai harian nasional dan media daring, di antaranya Kabar Madura, Kabar Banten, Tangsel Pos, Satelit News, nusantaranews.co, klipingsastra.com,  kawaca.com, Jurnal Toddoppuli, Ahmad Tohari’s Web, dan lain-lain.   Setiap tiga bulan sekali, sebagaimana lazimnya seorang anak berpendidikan tinggi, saya mengunjungi kedua orang tua yang tinggal di sebuah apartemen di wilayah Jakarta Timur. Meskipun jarak antara Anyer dan Jakarta mencapai ratusan kilometer, sebagai anak perempuan satu-satunya yang memiliki rasa tanggung jawab, saya berusaha menyempatkan diri untuk selalu berjumpa dengan mereka, dalam keadaan…

Read More