Agenda 

Temu Penyair 8 Negara Akan Dibuka Gubernur Banda Aceh

BANDA ACEH (Litera) – Gubernur Aceh H Zaini Abdullah, Jumat (15/7/2016) malam akan buka Temu Penyair 8 Negara di Anjong Mon Mata Banda Aceh. Acara yang dilaksanakan Dinas Kebudaayan dan Pariwisata Aceh bekerjasama dengan Lapena berlangsung, 15-18 Juli 2016 di Banda Aceh.

Menurut Koordinator acara ini, Helmi Hass, peserta yang diundang pada temu penyair pertama di Aceh ini, berjumlah 120 orang. Minat peserta untuk hadir ke Aceh sangat tinggi, sehingga banyak peserta ingin ikut jadi peserta.

“Awalnya panitia rencanakan mengundang sekitar 100 orang, namun dalam pejalanan bertambah jadi 120 orang. Mudah-mudahan semua peserta bisa hadir dalam acara ini,” terang Helmi.

Sebelum acara pembukaan usai melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, peserta dijamu makan malam bersama dan ramah tamah dengan gubernur Aceh di pendopo.

Pada malam pembukaan, gubernur juga akan meluncurkan 27 judul buku karya penyair dari berbagai negara. Buku-buku tersebut akan dipamer dan dibedah pada acara seminar internasional, Sabtu (16/7/2016) seharian penuh di Gedung ACC Sultan Selim Banda Aceh.

Acara yang dimeriahkan ekspresi sastra dan seni, akan tampil delegasi mewakili negara untuk membacakan puisi. Masing-masing, Atzimba Luna Becerril (Meksiko), Amir Rahimi (Iran), Yang Seung Yoon (Korea Selatan), Nik Abdul Rakib bin Nik Hassan (Thailand), Raja Ahmad Aminullah (Malaysia), Zefri Hariff (Burnai Darussalam), Anie Din (Singapura) dan Rida K Liansi (Indonesia).

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Reza Fahevi, M.Si mengharapkan semua peserta yang diudang ke Aceh bisa hadir, sehingga tamu dari luar bisa merekam suasana damai Aceh, jejak budaya dan menikmati beragam kuliner khas Aceh.

“Kehadiran tamu dari luar ke Aceh penting. Kami berharap mereka akan menjadi juru informasi positif bagi pengembangan wisata Aceh ke depan,”kata Reza.

Selain itu, sebanyak 27 judul buku antologi puisi penyair dari sejumlah negara akan diluncurkan pada acara malam Pembukaan Temu Penyair Internasional 8 negara (TP8N), Jumat 15 Juli 2016 di Anjong Mon Mata Banda Aceh.

Salah satu agenda Temu Penyair 8 Negara yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh berkerjasama dengan Lapena (Intitute Culture & Society) Aceh, tanggal 15-18 Juli 2016 adalah launching buku puisi.

Helmi Hass pun mengatakan, buku puisi penyair dari luar Indonesia yang sudah siap diluncurkan dari Malaysia antologi puisi Prof Siti Zainon Ismail, dua judul buku (Puisi Putih Sang Kekasih dan Surat dari Awan) serta Rosmiaty Shaari (Daun Nan Bercinta).

Dari Singapura, antologi puisi Anie Din (Bahtera Besar Siapa Punya) dan Korea Selatan, buku Prof Yang Seung Yoon (Spirit Budaya Korea).

“Keempat penyair luar ini sudah lama mendaftar diri untuk diluncurkan bukunya dalam pertemuan penyair 8 negara di Aceh ,” kata Helmi Hass yang juga Direktur Eksekutif Lapena.

Sedangkan dari Indonesia , sebut Helmi, buku yang siap diluncurkan antologi puisi Maman S Mahayana (Jejak Seol), Mahwi Air Tawar (Taneyan), Ahmadun Yosi Herfanda (Dari Negeri Daun Gugur), Isbedy Stiawan ZS (Melipat Petang ke dalam Kain Ibu). Fakhrunnas Jabar (Air Mata Musim Gugur), Ramayani Riance (Behrouz dan Pertunjukan Hujan). Dino Umahuk (Laut Maluku Lekuk Tubuhku), Arsyad Indradi (Puisi 1500 Haiku), Ibnu Mahyudi, dua buku (Dari Negeri Ironi dan Setengah Perjalanan), Ika Mustika (Mustika 40 Puisi), Kunni Masrohanti (Perempuan Ibu), Sastri Bakri (Kebenaran Tanpa Rasa Takut) dan Rudi Fofid Dkk (Mata Ombak)

Sementara buku penyair Aceh, tambah Helmi, masing-masing antologi puisi D Kemalawati (Bayang Ibu), LK Ara (Kau Pergi), Fikar W Eda (Sepiring Mie Aceh, Secangkir Kopi Gayo, Bertalam Giok Nagan), Rosni Idham (Nyanyian Sukma). Antologi puisi Salman S Yoga (White Orchids Gayo Soil), Larasati Sahara (Hujan di Atas Kertas), Mahdi Idris (Kidung Setangkai Sunyi) dan Teuku Ahmad Dadek Dkk (Jejak Jati Diri).

Menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Reza Pahlevi, M.Si, acara Launching 27 judul buku antologi puisi ini, diperkirakan yang pertama di Indonesia bahkan di Asia.

“Mudah-mudahan peluncuran buku puisi 27 penyair di Temu Penyair 8 Negara ini, menjadi cacatan sejarah bagi Aceh dan Nusantara ,” katanya.

IMAN SEMBADA

Related posts

Leave a Comment

nineteen + fifteen =