Berita 

Catatan Angin Ade Novi di Temu Penyair Nusantara

Litera- Penyair perempuan Depok, Ade Novi seperti tak ingin ketinggalan berpesta bersama teman-teman penyair lainnya. Ade juga turut meluncurkan buku puisi terbarunya di acara “Temu Penyair Nusantara” yang digelar di Meulaboh, Aceh Barat selama dua hari 27-28 Agustus kemarin. Peluncuran buku bersama yang dilakukan tadi malam, 28/8 telah menjadi bagian penting bagi perempuan muda yang aktif bergiat di rumah seni Asnur tersebut.

Catatan Angin pada Daun yang Jatuh Cinta karya Ade Novi turut menyapa para pecinta sastra tanah air bersama 18 buku lainnya. Dalam penuturannya pada awak Litera, penyair yang sangat aktif di banyak event sastra tersebut mengatakan jika ia sengaja mempersiapkan buku tersebut agar bisa disertakan dalam grand launching di event sebesar “Temu Penyair Nusantara” ini.

Antologi berisi 100 puisi yang di dalamnya terdapat komentar para sastrawan senior seperti Jose Rizal Manua, Ahmadun Yosi Herfanda, dan Rida K. Liamsi itu secara tehnis dipersiapkan Ade Novi dalam 1 minggu agar bisa turut grand launching. Penyair yang belum lama menjadi pengantin ini dibantu sang suami dalam proses cetak bukunya. Proses kreatif buku tersebut sendiri berlangsung selama sekitar enam tahun sejak tahun 2010.

“Saya menulis puisi-puisi ini selama enam tahun. Saya menyimpannya di buku catatan harian pribadi. itulah mengapa saya memberi judul buku ini Catatan Angin pada Daun Yang Jatuh Cinta,” tutur Ade pada Litera.

Lebih lanjut penyair yang berprofesi sebagai pendidik dan lulusan fakultas pendidikan bahasa dan sastra di sebuah universitas swasta di Jakarta tersebut bercerita jika puisi-puisinya tersebut kebanyakan berkisah tentang perasaan perempuan pada kejadian-kejadian yang dialaminya. Perasaan tentang jatuhnya seorang perempuan berkali-kali namun mampu bangkit lagi.

“moment ini bagi saya sungguh indah dan luar biasa, karena saya bisa turut serta meluncurkan Catatan Angin pada Daun yang Jatuh Cinta bersama para penyair nusantara lain,” cerita Ade penuh kegembiraan. Penyair yang pernah mengenyam pendidikan di Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini memang cukup aktif tidak hanya di event Jabodetabek tetapi juga event besar lain. Akhir bulan Juli lalu Ade Novi juga menghadiri event dari Yayasan Hari Puisi Indonesia yang digelar di provinsi Jambi selama beberapa hari. Ia bahkan ikut membaca puisi di atas sungai Batang Hari. (Mahrus Prihany)

Related posts

Leave a Comment

twenty − 4 =