PERISTIWA 

80 Penyair Dunia Bertemu di Banda Aceh

Banda Aceh (Litera) pers rilis. Sekitar 80-an penyair dunia dari delapan negara direncanakan bertemu di kota Banda Aceh pada tanggal 15-18 Juli 2016. Acara bertaraf internasional itu, dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bekerjasama dengan Lapena (Institut Kebudayaan dan Masyarakat Aceh).

Penyair delapan negara yang direncanakan hadir masing-masing utusan dari Republik Iran, Korea Selatan, Mexico, Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, dan tuan rumah Indonesia.

Rangkaian acara dalam pertemuan ini meliputi seminar internasional, peluncuran buku puisi antologi karya peserta temu penyair, bedah buku, apresiasi dan ekspresi karya, city tour serta ziarah budaya di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Reza Fahlevi Msi mengatakan bahwa Temu Penyair Internasional ini merupakan ajang silaturrahmi penyair 8 negara dengan maksud mereka datang untuk merekam suasana kedamaian Aceh pasca konflik, situs kebudayaan, jejak tsunami dan keindahan alam. Temu Penyair ini juga sebagai usaha merekonstruksi peradaban di bidang seni budaya, khususnya dunia kepenyairan dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan peradaban dunia.

“Temu Penyair 8 negara ini, penting dalam usaha membangun semangat sastra bagi penyair Aceh dan nusantara yang sudah pernah hadir dan menghiasi lembaran peradaban dunia,” imbuhnya.

Menurut koordinator acara, Helmi Hass, Temu Penyair 8 negara yang sudah dipersiapkan sejak awal April 2016 lalu, hampir rampung mengurus keikutsertaan peserta, pemateri dan pengisi acara.

“Untuk peserta dari luar sudah kami finalkan, kini hanya tinggal mengundang peserta dari Aceh. Dananya terbatas, mungkin pesertanya 80-100 orang saja,” terang Direktur Eksekutif Lapena, Helmi Hass.

Banda Aceh, 12 Juni 2016

Salam,

Helmi Hass

Related posts

Leave a Comment

three × 4 =