Berita 

Helat Sastra dan Budaya di BWCF

Litera– Borobudur Writer dan Cultural Festival (BWCF) mulai digelar hari ini 5/10 di Yogyakarta dan Magelang. Helat ini akan berlangsung selama beberapa hari dari mulai Rabu-Sabtu atau 5-8 Oktober. Event ini adalah event akbar tahunan yang digelar BWCF. Setidaknya 200 peserta yang terdiri dari banyak penulis , sastrawan dan budayawan akan memeriahkan perhelatan sastra dan budaya ini. Bahkan jumlah tersebut bisa lebih banyak karena event ini juga terbuka untuk umum.

Para peserta yang ikut terlebih dahulu mendaftar dengan dibatasi jumlah sebanyak 200 peserta. Mereka akan dibantu secara akomodasi meski kebanyakan mereka datang secara sukarela tanpa ditanggung biaya transportasi oleh panitia. Sejak dibukanya pendaftaran untuk peserta oleh BWCF, panitia telah menutup kembali pendaftaran selang beberapa hari karena jumlah pendaftar telah mencapai batas kuota. Terlihat betapa event BWCF mendapat respon yang demikian positif. Meski begitu panitia tetap memberi kesempatan bagi mereka yang ingin hadir dan berpartisipasi tetapi panitia tak bisa menjamin akomodasi dan konsumsi bagi mereka yang datang tanpa mendaftar terlebih dahulu.

BWCF yang digelar oleh Samana Foundation ini akan menyajikan banyak acara seni, sastra dan budaya seperti pidato budaya, pentas seni dan tari, pentas musik dan pentas seni lainnya, seminar, musyawarah penerbit dan penulis, workshop cerpen Kompas, pembacaan puisi, penyerahan Sang Hyang Kamahayanikan Award, pameran fotografi, dan juga pameran lukis.

Banyak seniman dan budayawan akan hadir dan memeriahkan acara yang dimotori oleh budayawan Romo Mudji Sutrisno dan sastrawan Dorothe Rosa Herliani, Seno Joko Suyono, Wicaksono Adi, Imam Muhtarom dan Yoke Darmawan ini. Mereka datang bisa sebagai peserta, undangan, penampil acara ataupun pembicara. Ini adalah salah satu perhelatan budaya akbar di tanah air yang menyedot perhatian banyak kalangan karena memberikan banyak pengetahuan, pembelajaran dan pencerahan yang bisa memajukan budaya dan peradaban di tanah air.

Acara BWCF ini telah dibuka pada hari ini, Rabu 5 Oktober mulai pkl 16.00 di Hotel Atria, Magelang, Jawa Tengah. Acara dibuka dengan sambutan oleh Samana Foundation sebagai penggelar acara BWCF dan gubernur Jawa tengah serta pidato budaya oleh Garin Nugroho juga akan ada konferensi pers. Acara akan berakhir pada hari Sabtu, 8 oktober. Tema besar yang diangkat dalam BWCF 2016 ini adalah Merayakan Karya Besar Nusantara yang salah satunya adalah Serat Centhini. Juga akan dibahas pula beberapa serat nusantara lain. Perhelatan BWCF tahun 2016 ini telah memasuki tahun ke-lima. Seperti tahun lalu, pada tahun ini juga akan diberikan anugrah atau penghargaan bagi para budayawan yang fokus pada pengembangan budaya dan peradaban nusantara baik tokoh perorangan atau institusi. Anugrah ini bernama Sang Hyang Kamahayanikan award.

Tahun 2015 lalu acara BWCF mengangkat tema Peradaban dalam Naungan Gunung dan penerima Sang Hyang Kamahayanikan Award adalah Nigel Bullough atau Hadi Sidomulya. Nigel atau Hadi yang berasal dari Inggris tersebut telah menetap di Indonesia sejak tahun 1971. Ia berjasa atas usahanya menelusuri desa-desa dan lokasi-lokasi yang tertulis di kitab Negara Kertagama.

Selengkapnya untuk rundown dan kegiatan BWCF 2016 ini dan segala yang terkait bisa anda lihat di www.borobudurwriters.com

(Mahrus Prihany, foto: Fachrunnas MA Jabbar)

Related posts

Leave a Comment

18 − 8 =