Berita 

KUFLET Luncurkan Antologi Penyair Nusantara

Litera.co.id (Padangpanjang-) “Di Ruang Audio Visual Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kota Padangpanjang, Sumatera Barat 7 Mei 2017 akan dilaksanakan peluncuran buku Antologi Penyair Nusantara yang berjudul Aceh 5:03 6,4 SR,” tutur Saniman Andikafri, S.Sn sang Ketua Panitia saat ditemui di Sekretariat Komunitas Seni Kuflet.

Saniman Andikafri, menambahkan, “hadirnya buku antologi puisi ini berawal dari kegiatan sosial teman-teman di Komunitas Seni Kuflet dalam membantu proses penggalangan dana untuk musibah gempa Pidie Jaya yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Seluruh hasil penjualan buku ini juga didonasikan kepada korban gempa Pidie Jaya. Penyair yang turut menyumbangkan karya buat bencana tersebut berjumlah 127 penyair yang berasal dari Indonesia dan beberapa Negara tetangga. Peluncuran buku ini akan di bedah oleh Dr. Sahrul N, S.S., M.Si dan Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn keduanya merupakan dosen prodi Seni Teater ISI Padangpanjang yang dimoderatori oleh M. Subhan, S.SosI. Peluncuran pertama ini akan dihadiri oleh penyair dari Indonesia dan penyair Malaysia, serta Jerman. Antologi puisi ini dikuratori oleh Sulaiman Juned, Salman Yoga S, dan Muhammad Subhan. Diterbitkan Oleh Komhnitas Seni Kuflet Padangpanjang bekerja sama dengan FAM Indonesia,” terangnya.

Muhammad Subhan Pegiat, Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia memberikan apresisasi buku kumpulan puisi ini sebagai solidaritas terhadap musibah gempa bumi di Pidie Jaya.

“Buku ini memang tidak dapat menyembuhkan luka, namun setidaknya dapat menjadi doa dan kenangan bahwa kita perlu bangkit dari keterpurukan,” lanjutnya.

Muhammad Subhan Menambahkan, “saya memiliki hubungan emosional dengan Pidie, sebab almarhum ayah saya berasal dari kabupaten ini. Duka yang dialami masyarakat Pidie pascagempa adalah bagian duka saya pula. Namun sebagai perantau di luar Aceh saya hanya dapat mendoakan, semoga Aceh dijauhi bencana,” melanjutkan kembali penulis Novel Rumah di Tengah Sawah tersebut.

Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn sebagai kurator mengatakan, “penyair selalu saja berekspresi dalam menyuarakan sedih, senang, bahagia, rindu termasuk duka. Puisi Aceh 5:03 6,4 SR merupakan bentuk kepedulian penyair terhadap kedukaan yang terjadi akibat bencana. Peristiwa gempa Pidie Jaya tentu membuat penyair berkontemplasi dengan ruang bencana. Namun tetap saja menjaga nilai-nilai puitikal dalam sebuah puisi. Ini juga bukti bahwasannya penyair memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya,” tutur Penyair yang juga sutradara teater ini.

Fiqkri Aprija Ketua Komunitas Seni Kuflet mengatakan, “buku antologi puisi ini merupakan buku yang ke 10 yang diterbitkan Kuflet. Sementara setelah buku ini diluncurkan, Kuflet berencana menerbitkan kembali buku antologi puisi khusus buat anggota kuflet baik yang masih aktif maupun yang telah menjadi alumni kuflet,” ucap sutradara teater itu. (R)

Related posts

Leave a Comment

two + 16 =