CERPEN 

Daftar Pencarian Orang

Cerpen: Muhamad Muckhlisin ______________________________________________________________________   Pukul 21.30 malam. Hanya ada beberapa orang yang masih ngumpul di jalanan kota Cilegon. Seorang polisi melangkah menyusuri jalan, gerak-geriknya menunjukkan bahwa ia adalah orang berwibawa dan terpandang. Udara di musim hujan terasa sangat dingin. Angin berembus kencang mengantarkan rintik hujan yang mulai turun dari langit. Polisi itu terus melangkah pelan. Ia menengok ke kiri dan kanan, sambil memastikan semua toko sudah tutup. Sesekali ia berhenti dan membalikkan tubuh seraya menyisir jalanan kota dari ujung ke ujung dengan pandangannya. Orang itu memang pantas jadi polisi.…

Read More
POEM PUISI 

JAKARTA MEMANGGILKU ANGIN MUSIM GUGUR

Puisi-puisi: Iman Sembada ___________________________________________________________________   JAKARTA MEMANGGILKU BERKALI–KALI Pagi ini, Jakarta memanggilku berkali-kali Apakah aku bisa bertemu lagi dengan mantan pacarku? Aku baru saja turun dari sebuah bus antarkota antarprovinsi. Jakarta sedang sibuk Mimpiku tersangkut di ranting-ranting angin Menjelma layang-layang dalam imajinasi anak-anak. Siapakah yang mengganti nama

Read More
CERPEN 

Rumah Berdinding Kertas

Cerpen: Latif Nur Janah ___________________________________________________________________   Pada pagi yang basah itu, jalan kecil yang memisahkan deretan rumah warga, menjelma lautan manusia. Semua tak pernah menyangka bahwa jalan selebar satu meter yang lebih sering basah sebab tergenangi air itu bahkan memenuhi layar-layar berita. Aku sendiri hampir tak percaya dengan pemandangan itu. Orang-orang berseragam, menenteng kamera besar-besar, berduyun-duyun seperti antre sembako sementara yang lain merekam dengan ponsel.

Read More
POEM PUISI 

API UNGGUN MENUJU MUSIM-MUSIM

Puisi-puisi: Riska Widiana ___________________________________________________________________   API UNGGUN Sebagai penanda hidup Bagi seorang tersesat dalam rimba Dengan kematian di setiap sudut Nyala api dari kayu-kayu Adalah detak jantung seseorang Sedang bertahan dari napas ke napas Berlari di bawah matahari Memburu jam berderit di dadanya Semakin lama akan jadi jurang Memisahkan hidupnya Riau, 2022   MENUJU MUSIM–MUSIM Kau tabahkan segenap hatimu Sementara seumpama bulan Menyimpan tubuhnya dalam awan Setelah retak bagai kaca

Read More